Gusdurian Peringati Khaul V Gusdur
Komunitas Gus Durian Kebumen memperingati khoul Gus Dur ke V dengan menggelar diskusi dengan tema “Mengikis Intoleransi Di Kebumen” hadir dalam diskusi ini aktifis gerakan Kebumen. Seperti Ahmad Murtajib (indipt), Hargo Yohanes (), Kholid Anwar (Jurnalis), Cholidi Ibhar (Akademisi), Salim Wazdy (NU), Mustolih (Pesantren), dan Agus Mursalin (Aktifis Gerakan Sosial), Ahmad Munawir (Kebumen News) dan aktifis lainnya.
Catatan yang berhasil dihimpun Kebumen News hasil obrolan kemarin di gedung IAINU Kebumen adalah penyamaan persepsi dalam memahami istilah intoleran. Penyematan kata intoleran terhadap suatu kelompok/individu bisa menimbulkan pemunculan rasa tertentu yang bisa berakibat memunculkan tindakan (reaksi) sebagai akibat adanya resistensi diri. Untuk itu perlu disamakan persepsi sebelum dilemparkan kata intoleran terhadap suatu kelompok.
Sebegai contoh mana yang intoleran dalam konteks menghormati ‘puasa’. Hormati orang yang sedang berpuasa yang sedang berpuasa atau yang tidak berpuasa ?
Contoh bentuk intoleran lainnya adalah penolakan penggunaan tanah makam desa untuk mengubur mayat yang tidak se-agama. Dalam konteks ini kejadian lebih jauh, penguasaan tanah makam milik desa menjadi kapling kuburan khusus muslim.
Sebagai komunitas Gus Durian sebaiknya melanjutkan gerakan Gus Dur yanhg sangat toleran. Nilai dan semangat Gus Durian inilah yang melandasi terlaksananya kegiatan tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar