Allisa Wahid: Gus Dur Bebaskan Pilihan Asal Tanggungjawab, Wujud Pluralisme
Komunitas Gusdurian mengadakan acara Pentas dan Dialog Musik Lintas Iman. Yang dihadiri oleh beberapa Organisasi seperti Orang Muda Katolik (OMK), PMII Kebumen, Barongsai “Cahaya Purnama”. GKJ, IPPNU/IPNU dsb. Pada kesempatan kali ini panitia penyelenggara menghadirkan Alissa Wahid, Putri Gus Dur. (18/1) Auditorium kampus IAINU kebumen di penuhi dengan sorak para Gusdurian.
Acara hari ini diawali dengan pementasan beberapa kesenian dari berbagai agama, seperti Hadroh, Barongsai dan di penghujung acara ditutup dengan Dialog bersama Ibu Alissa Wahid. Dalam Dialognya, Beliau menyampaikan peran Gus Dur dalam membangun Indonesia. “Bahwa Gus Dur tidak hanya tegas dalam mengambil keputusan, tetapi bijak dalam mengambil suatu keputusan Gus dur sangat menghargai jati diri seseorang saat pemerintahanya gus dur menarik peraturan dari pemerintahaan Soeharto tentang barungsai atau kebudayaan Cina yang tidak boleh tampil di Indonesia. Irian Jaya pun sama, saat pemberian nama Irian Jaya, warga Papua tidak menerimanya, sehingga pada pemerintahan Gusdur nama Irian Jaya diganti dengan Papua karena warganya bangga dengan nama sukunya yaitu Papua.
Hal itu dapat terjadi karena Gusdur sangat menghargai Jati diri seseorang. Dalam keluarganya pun Beliau tegas. Hingga suatu ketika anaknya curhat tentang sekolah yang dipilihnya jauh dari rumah. “Jika itu memang sudah pilihanmu, Ya, jalani.” Tutur beliau. Behgitu lah sekilas cerita tentang Gusdur. Berbicara music lintas iman adalah music ada berbagai macam begitupun orang yanag menjadikan sebagai penghargaan jati diri seseorang yang suka dengan music. Kegiatan ini berjalan dengan lancer meski sempat turun hujan. ( idea_pers)
0 komentar:
Posting Komentar