Kebumen, Jum’at malam
(2/5) pihak panitia KONKORCAB XIX PKC PMII Jateng menyelenggaran Laporan
Pertanggung Jawaban (LPJ) di base came PMII Kebumen. LPJ yang dihadiri sekitar
25 Kader PMII berjalan dengan santai dan penuh dengan keceriaan. Suasana
tersebut merupakan dampak dari kinerja kepanitiaan yang cukup apresiatif.
Sebab, berjalannnya KONKORCAB (26-28/4) di Pondok Al-Barokah Somagede, Sempor
Kebumen berjalan dengan lancar, aman dan terkendali.
‘M. Sobir’ selaku
Ketua Panitia (Ketupat) menuturkan, “Kami selaku perwakilan dari kepanitiaan
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh sahabat-sahabati yang
sudah menumbalkan waktunya pada acara Konkorcab kemarin, sehingga
pelaksanaannya dapat berjalan dengan maksimal, walaupun persiapan pra Konkorcab
hanya satu minggu, namun kinerja dari sahabat-sahabati kepanitiaan patut di
acungi jempol dan sangat apresiatif”.
LPJ yang
diselenggarakan tersebut, merupakan pertanggung jawaban kepanitiaan Konkorcab sebagai bukti
transparansi anggaran dan laporan dari masing-masing
penanggung jawab (PJ) di tiap-tiap Seksi kegiatan. Sehingga kegiatan yang sudah berjalan dapat di eveluasi terkait kekurangan-kekurangan kinerja kepanitiaan.
Dengan evalusi tersebut harapannya dapat dijadikan bahan pembelajaran dan
refleksi bersama, yang nantinya kepanitiaan yang
diselenggarakan PMII Kebumen kedepan dapat berjalan jauh lebih baik dari kegiatan Konkorcab kemarin.
Ketum PC PMII Kebumen sahabat
Eri Listiawan menuturkan, “Kedepan PMII Kebumen akan berjalan jauh lebih baik,
dikala dari sahabat-sahabati menjalin komunikasi yang baik dan menyengkuyung di setiap
kegiatan yang dijalankan bersama. Tanpa kontribusi sahabat-sahabati dapat
dimungkinkan kegiatan kemarin tidak berjalan se-ideal ini”. Dan saya pribadi
sangat berkesan pada kegiatan ini, dan menjadi bahan evaluasi kita bersama
bahwa, maju tidaknya PMII Kebumen itu tergantung bagaimana soliditas dan
solidaritas sahabat-sahabati dalam menjalankan roda organisasi. 'Imbauan sahabat Eri
Listiawan'.
LPJ yang berakhir
sekitar pukul 22.00 WIB tersebut, dan kemudian ditutup dan dilanjutkan dengan
diskusi kultural yang dimotori oleh Ketum PC sahabat eri Listiwan.
Di awal diskusi,
sebagai pengantar, sahabat Ketum PC menuturkan, “Dengan kebersamaan yang
dibangun sahabat-sahabati dengan kegiatan LPJ Konkorcab, idealnya kita bersama-sama
tidak berhenti pada LPJ kepanitiaan, akan tetapi kita selingi dengan diskusi
kultural tentang bagaimana PMII Kebumen kedepan dalam menyambut dan memberikan
kontribusi kepemimpinan PKC PMII Jateng periode 2014-2016.” Tutur sabahat Eri.
“Kita sebagai
kader-PMII, sudah selayaknya bertanggung jawab dan membenahi PMII kedepan jauh
lebih baik, karena melihat fenomena zaman yang berkembang dimana cepatnya arus
globalisasi dengan tekhnologi dan informasi yang begitu capat, sudah menjadi analisis
dan reflektif kita bersama, bahwa gerakan PMII kedepan jauh lebih
dinamis-kontekstualis terhadap realitas. Sehingga PMII mampu menjadi pioner
perubahan bagi masyarakat dan bangsa yang transformatif.” Tegas sahabat Labib
shofiyulloh selaku Sekum PC PMII Kebumen.
Diskusi yang
berlangsung dengan berbagai pemikiran dan berjalan dengan begitu argumentatif
tak sadar berakhir hingga pukul 02.30 WIB. Dan menghabiskan beberapa cangkir
kopi dan beberapa bungkus rokok yang tanpa hentinya di hisap oleh sahabat-sahabat,
sehingga membuat suasana semakin hidup dan menghasilkan pemikiran baru dan argumen-argumen
baru di sela-sela diskusi berlangsung.
Idealnya sosok pemimpin kedepan adalah pemimpin yang mampu mengakomodir bagi anggotanya tanpa adanya unsur diskriminatif pada jiwa kepemimpinanya, sehingga keadilan akan tercipta dengan sendirinya pula. Sosok seorang pemimpin yang tanggap akan realitas, kemudian melakukan transformasi kearah yang lebih baik juga sangatlah diperlukan. Pemimpin/ ketua harus memiliki state of mind (sikap alam pikiran) dan state of the spirit (sikap alam kejiwaan). Yaitu memiliki kelebihan di alam bidang pikiran berupa ketajaman intelektual untuk mengamati situasi, mengenali perkembangan, dan mengantisipasi apa yang mungkin terjadi dengan memanfaatkan ekstra sensory perseption. Dan bidang alam kejiwaan seperti spiritual dalam bentuk keteguhan jiwa dan semangat, serta keluhuran moral, etika dan akhlak. “Tutur sahabat Eri” diakhir diskusi kultural bersama sahabat-sahabati PMII yang dikonsep dengan LPJ kepanitiaan Konferensi Koordinator Cabang (Konkorcab).
Idealnya sosok pemimpin kedepan adalah pemimpin yang mampu mengakomodir bagi anggotanya tanpa adanya unsur diskriminatif pada jiwa kepemimpinanya, sehingga keadilan akan tercipta dengan sendirinya pula. Sosok seorang pemimpin yang tanggap akan realitas, kemudian melakukan transformasi kearah yang lebih baik juga sangatlah diperlukan. Pemimpin/ ketua harus memiliki state of mind (sikap alam pikiran) dan state of the spirit (sikap alam kejiwaan). Yaitu memiliki kelebihan di alam bidang pikiran berupa ketajaman intelektual untuk mengamati situasi, mengenali perkembangan, dan mengantisipasi apa yang mungkin terjadi dengan memanfaatkan ekstra sensory perseption. Dan bidang alam kejiwaan seperti spiritual dalam bentuk keteguhan jiwa dan semangat, serta keluhuran moral, etika dan akhlak. “Tutur sahabat Eri” diakhir diskusi kultural bersama sahabat-sahabati PMII yang dikonsep dengan LPJ kepanitiaan Konferensi Koordinator Cabang (Konkorcab).
0 komentar:
Posting Komentar