PMII Tuntut Pemerintah Perbaiki Pendidikan





KEBUMEN-Pendidikan selama ini telah keluar dari aturan dan banyak penyimpangan. Korlap aksi demonstrasi, Ahmad Khobir (Ketum Komisariat Joko Sangkrip Kebumen) dalam orasinya menyampaikan, “Wajib belajar sembilan tahun yang merupakan program pemerintah untuk menjawab kebutuhan dan tantangan zaman dengan dana APBN dan APBD sebesar 20 persen, di tingkat implementasi masih banyak penyimpangan-penyimpangan dan belum memenuhi harapan masyarakat”.
Menurutnya, dana itu disiapkan, untuk meningkatkan taraf kehidupan rakyat dengan mewajibkan pendidikan sembilan tahun. Untuk mewujudkan program Wajar 9 tahun itu, pemerintah membuat program Bantuan Operasional Siswa (BOS) dan bantuan Danak Alokasi Khusus (DAK) yang digunakan untuk perbaikan infrastruktur sekolah dan keperluan kelengkapan belajar siswa.
Namun menurutnya, dana itu belum diterapkan secara benar sesuai dengan aturan dan tujuan. Terbukti selama 10 tahun terakhir ini terdapat 296 kasus korupsi pendidikan dengan indikasi kerugian negara mencapai Rp 619 miliar.
Obyek korupsi terbesar terjadi pada Dana Alokasi Khusus (DAK) yang ditransfer ke daerah. Terdapat banyak penyimpangan pula pada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). “Ini menunjukan terjadi inkosistensi dari pemegang kebjikan dalam merealisasikan anggaran tersebut,”sesalnya.
Disamping itu, banyak sekolah yang tidak menggunakan dana itu sebagaimana mestinya. Pendidikan Wajib 9 tahun yang seharusnya gratis, kenyataannya tidak gratis. Banyak sekolah-sekolah yang melakukan pungutan kepada siswa atau wali siswa dengan berbagai cara dengan istilah yang dikemas dengan bahasa sumbangan.
Salah seorang pesert aksi, Moh Ilham (PRESMA), mengatakan, sebelum melakukan aksi demonstrasi, mereka telah melakukan riset anggaran pendidikan di sekolah-sekolah. Meraka menyebarkan 270 angket ke sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Kebumen. Hasil reset itu menunjukan banyak sekolah yang tidak melaksanakan Juklak dan Juknis aturan penggunaan dana BOS. Ada pula penyimpangan-penyimpangan dalam penggunaan dana DAK pendidikan. “Kami perihatin dan sangat berharap kepada pemerintah yang berwenang untuk melakukan pengawasan, bertindak tegas terhadap sekolah yang melakukan penyelewengan,”terangnya Ilham saat di temui di lokasi.
Demonstrasi yang dilakukan oleh 300 mahasiswa, mendapat kawalan ketat personil kepolisian Polres Kebumen. Mereka long much berjalan dari Kampus STAINU Kebumen menuju taman kota, kemudian berhenti di bundaran tugu walet kebumen untuk melakukan orasi. Setelah melakukan orasi, mereka melakukan long much kembali menuju pasar burung bekas koplak dokar, lalu berbelok ke timur ke arah stadion dan kembali lagi ke kampus.
*Sabtu 6 Juli 2013*

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar